SUARA ANAK PERTANIAN


ShoutMix chat widget

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 20 Juli 2011

Kesaksian Petani Tentang Pemenuhan Hak Petani atas Benih

 Sumber : www.dewantani.org ( Published on June 2, 2011 )

Wakil-wakil organisasi petani dan masyarakat sipil Indonesia dan Internasional sebanyak 50 orang telah berkumpul di Bali pada tanggal 12 Maret 2011 untuk membahas nasib petani Indonesia tentang Benih.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Serikat Petani Indonesia, Aliansi Petani Indonesia, IPPHTI (Ikatan petani pengendali hama terpadu) Indramayu, FIELD, IGJ (Institute for Global Justice); Third World Network, Yayasan Kehati. Pertemuan ini terkait dengan diselenggarakannya Sidang Badan Pengatur IV Perjanjian Internasional tentang Sumberdaya Genetik Tanaman Pangan dan Pertanian tanggal 14-18 Maret 2011 dengan Indonesia sebagai tuan rumah. Dalam pertemuan ini, para petani membagikan pengalaman memuliakan benih-benih sayuran, padi dan jagung serta tanaman lain. Dari presentasi tersebut petani mampu memuliakan dan menghasilkan varietas-varietas baru, bahkan lebih unggul dibandingkan dengan varietas dari perusahaan benih.
Hambatan-hambatan yang mereka alami adalah erosi sumberdaya genetik tanaman akibat revolusi hijau dan modernisasi pertanian. Sehingga dari ribuan varietas tanaman, banyak sudah hilang, dan telah digantikan dengan sedikit varietas baru hasil dari lembaga penelitian. Hilangnya keragaman tanaman akan membahayakan ketersedaan pangan di masa depan.
Para petani juga menyesalkan kondisi di lapangan terkait hak petani atas benih walaupun Indonesia sudah meratifikasi perjanjian internasional tentang benih ini ke dalam UU no 4/2006. Banyak negara tidak mendukung usaha petani memenuhi kebutuhan benihnya sendiri, malah diganti dengan benih dari perusahaan dan lembaga penelitian.
Di Indonesia, pemerintah malah mengkriminalisasi petani yang melakukan pemuliaan tanaman jagung. Pemerintah juga tidak mendukung kreativitas para petani di lapangan, terbukti dengan adanya aturan dan perundangan yang tidak berpihak pada petani, yaitu UU no 12/1992 tentang budidaya tanaman dan UU no 29/2000 tentang Perlindungan varietas tanaman. Undang-undang tersebut tidak mengakui adanya keberadaan petani pemulia tanaman. Dan lebih berpihak pada perusahaan besar dengan adanya regulasi perijinan dan proses sertifikasi benih yang rumit, lama dan mahal.
Walaupun demikian, petani menunjukkan bahwa petani mampu untuk membuat benih sendiri, memuliakan dan melestarikannya. Beberapa organisasi telah melestarikan benih-benih lokal, mengembangkan benih baru, serta membuat lumbung benih dan terus menerus menanamnya walaupun di lahan sempit.
Dari hasil pertemuan ini, kami sepakat bahwa:
1. Benih adalah sesuatu yang hidup dan sakral, dan tidak untuk dikomersialisasi
2. Petani adalah pemilik benih dan hak petani untuk membuat, mengkonservasi, mengembangkan dan mendistribusikan benih harus diakui dan dihargai.
3. Petani yang membuat dan menyimpan benih tidak boleh dikriminalkan berdasarkan hukum lokal, nasional dan internasional justru harus didukung dan dilindungi.
4. Petani berhak mendapatkan akses teknologi tepat guna yang sesuai dengan kondisi lokal
Karena itu para petani mendesak pemerintah untuk,
1. Merevisi semua undang-undang yang tidak sesuai yang justru melarang petani membudidayakan dan membuat benihnya sendiri;
2. Mengakui benih temuan petani dan melindungi pengetahuan petani dalam mengembangkan benih lokal.
3. Memfasilitasi pelestarian dan pengembangan benih-benih oleh petani yang mampu beradaptasi dengan kondisi lokal.
4. Memfasilitasi pendidikan dan latihan pembuatan benih di tingkat petani dan membantu mendokumentasikannya.
Mengakui Hak Petani atas Benih secara penuh dengan mengimplementasikan UU No 4 tahun 2006 tentang ratifikasi ITPGFRA secara penuh. (One)

 

Misteri Kubah Benih Kiamat                   (Doomsday seed Vault)

Sumber : FaRrAnTz_ZaiL on 01:47 AM, 28-May-11

Raksasa-Raksasa Bill Gates, Rockefeller dan Perusahaan Rekayasa Genetika Tahu Sesuatu yang Kita Tidak Mengetahuinya Satu hal yang berkaitan dengan penemu microsoft, Biil Gates yaitu tidak bisa dikatakan sebagai pemalas. Dia sudah menguasai pemrogaman diusia 14 tahun dan menemukan microsoft di usia 20 tahun ketika dia masih tercatat sebagai mahasiswa di niversitas Havard. Pada tahun 1995 dia sudah terdata di Forbes sebagai orang paling kaya di dunia dan menjadi pemegang saham terbesar di Microsoft-nya, sebuah perusahaan yang dibangun dengan usaha kerasnya untuk menguasai monopoli secara de facto pada sistem piranti lunak (software) untuk komputer pribadi. Di tahun 2006, ketika kebanyakan orang disituasi seperti itu mungkin berfikir untuk pensiun dan menenangkan diri di pulau Pasifik, Bill Gates memutuskan untuk mengabdikan dirinya pada yayasan Bill and Melinda Gates miliknya, sebuah yayasan pribadi yang bisa dikatakan sebagai yayasan paling “ terbuka ” dan terbesar di dunia dengan penghasilan 34,6 milyar dolar dalam bentuk sumbangan yang diharuskan untuk mengeluarkan sebesar 1.5 milyar dolar per tahun untuk proyek- proyek amal di seluruh dunia agar terbebas dari pajak dengan status amal. Sumbangan tersebut berasal dari teman dan rekan bisnis, maga- investasi Waren Buffet di tahun 2006, yang beberapa dari 30 milyar dolar diantaranya atau seharga saham di Buffet ’ s Berkshire Hathaway telah menempatkan Gate dalam sebuah perkumpulan yang menghabiskan hampir menyerupai keseluruhan anggaran tahunan organisasi kesehatan dunia PBB. Jadi, ketika Bill Gates memutuskan untuk menginvestasikan 30 juta dolar dari hasil jerih payahnya melalui yayasan Gate dalam sebuah proyek, hal tersebut patut untuk dikaji.Tak ada yang lebih penting saat itu daripada sebuah proyek yang tidak lazim di salah satu tempat paling terpencil di dunia, Svalbard. Bill Gates sedang menginvestasikan jutaan dolar di bank benih, di laut Barents dekat Samudra Kutub Utara yang terletak 1.100 km dari kutub utara. Svalbard adalah sebuah tempat tandus berbatu yang diklaim oleh Norwegia dan baru diserahkan pada tahun 1925 melalui perjanjian internasional (lihat peta). Di pulau yang “ diabaikan tuhan ” ini Bill Gates menginvestasikan puluhan juta dolarnya bersama dengan Yayasan Rockfeller, perusahaan agrokimia (Monsato Corporation), Yayasan Syngenta, dan pemerintahan Norwegia yang dinamakan Svalbard Global Seed Vault di Spitsbergen yang terletak di kepulauan Norwegia, bagian dari kumpulan pulau Svalbard. Bank benih dibangun di dalam sebuah gunung di pulau Spitsbergen dekat desa kecil Longyearbyen. Menurut pemberitaan mereka, bank benih tersebut sudah hampir siap untuk bisnis. Bank tersebut akan memiliki pintu tahan ledakan ganda dengan sensor gerakan, dua pengunci udara (airlocks), dan dinding beton dari baja berketebalan satu meter. Di dalamnya akan mampu memuat sampai tiga juta jenis benih yang berbeda dari seluruh dunia, dengan begitu menurut pemerintah Norwegia, keanekaragaman benih dapat terpelihara untuk masa depan. Benih-benih akan dibungkus secara khusus untuk mengeluarkan embun atau uap lembab. Disana tidak akan ada staff yang bekerja seharian, tetapi relatif susahnya akses kesana akan memudahkan mengamati kemungkinan apa saja aktifitas manusia. Apakah kita melewatkan sesuatu disini? Pemberitaan mereka mengatakan ‘ dengan begitu keanekaragaman benih dapat terpelihara untuk masa depan depan yang seperti apa yang diramalkan sponsor bank benih, bahwa hal tersebut akan mengancam persediaan benih saat ini, hampir semua benih diseluruh dunia yang ditunjuk sudah dilindungi dengan baik oleh bank benih. Kapanpun Bill Gates, Yayasan Rockfeller, Monsanto dan Syngenta, berkumpul bersama dalam proyek tertentu, hal ini patut dikaji lebih dalam dibalik bebatuan di Spitsbergen. Ketika kita melakukannnya, kita akan menemukan sesuatu yang menarik. Poin penting pertama adalah siapa yang mensponsori kubah benih kiamat (Doomsday Seed Vault) yang bergabung dengan orang-orang Norwegia disini adalah seperti yang sudah dikemukakan, Yayasan Bill Wierd , and Melinda Gates; perusahaan agribisnis raksasa AmerikaDupont/ Pioneer Hi-bred, salah satu pemilik perusahaan benih tanaman dan mengenai kimia tanaman (agrichemical), modifikasi-genetik yang sudah dipatenkan yang terbesar di dunia; Syngenta, benih utama GMO yang berbasis Swiss dan perusahaan agrikimia melalui yayasan Syngentanya; yayasan Rockfeller, group swasta yang menciptakan “ revolusi gen ” dengan lebih dari 100 juta dolar benih uang tahun 1970an; CGIAR, jaringan global yang dibuat oleh yayasan Rockfeller untuk mempromosikan genetik alami yang ideal melalui perubahan pertanian.untuk lebih jelasnya tentang bank benih dan ada apa dibalik pembuatan bank benih,silahkan search sendiri di google....

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More