Pemuda  dan pertanian tidak dapat dipisahkan karena pemuda berperan penting  dalam meningkatkan kreatifitas dalam bertani, tanpa pemuda yang  bersemangat dan kreatif suatu negara tidak mungkin akan sukses. Tetapi  pada kenyataanya pada zaman saat ini sektor pertanian kurang diminati  oleh para pemuda, karena :  
         1. bekerja di bidang pertanian dianggap sebagai pekerjaan kasar, kotor dan jorok, bekerja di bawah cuaca panas.
- Keadaan       ini umumnya dianggap bukan impian ideal para mahasiswa. Biasanya  mahasiswa      memimpikan bekerja di ruangan ber-ac lengkap dengan  komputer dan internet.      
 - Umumnya calon mahasiswa dan mahasiswa sendiri menganggap bekerja di sektor pertanian tidak memberikan pendapatan yang tinggi dibanding bekerja di bidang keuangan perbankan, pertambangan, dsb.
 
Generasi  muda di Indonesia lebih menyukai hal-hal yang bersifat teknologi,  kreasi, seni dan olahraga dibandingkan harus berkotor-kotoran,membajak,  berkebun di sawah atau harus mencangkul atau membajak sawah, karena  mereka fikir gengsi dan juga harga diri lebih penting dari pada  meningkatkan pertanian Indonesia. Mereka mulai terhipnotis oleh  budaya-budaya luar yang memberikan segala hal yang membuat mereka lebih  terpandang oleh orang lain, tanpa mereka memikirkan dari mana nasi,  ayam, ikan, sayur-mayur dan atau daging yang mereka makan sehari-hari.  Mereka hanya berfikir bertani hanya dikerjakan oleh kaum bawah,  pekerjaan kotor, tidak keren dan juga tidak akan terpandang jika dinilai  orang. Mereka tidak berfikir banyak petani di Indonesia yang sudah  sukses, memiliki banyak lahan, semua hasilnya di ekspor ke luar negri  dan membuat mereka lebih kaya dan sukses dibandingkan orang-orang yang  berada diperkotaan. Minimnya pengetahuan akan pertanian yang diberikan  oleh sekolah dan universitas turut memberikan efek yang cukup kuat dalam  menurukan minat para pemuda untuk memilih terjun ke dalam dunia  pertanian, banyak para pemuda setelah lulus sma lebih untuk memilih  jurusan teknologi,eksakta dan juga seni, jarang yang memilih jurusan  pertanian, perikanan, kedokteran hewan, kehutanan dan pertenakan, mereka  hanya berfikir bahwa memilih jurusan teknologi, eksakta dan seni akan  memberikan mereka penghidupan yang layak dan gaji yang besar dan juga  bekerja di pertanian tidak memberikan masa depan yang cerah dan segala  cita-cita mereka tidak akan tercipta jika harus memilih sektor  pertanian.




0 komentar:
Posting Komentar