SUARA ANAK PERTANIAN


ShoutMix chat widget

Senin, 30 Agustus 2010

Kisah menyambut mahasiswa baru

Berjalan memasuki gerbang kampus dipagi hari ini. Gak pagi-pagi amat sih sudah masa-masanya dhuha nih. Udara terik pun telah memenuhi langit kota ku ini. Kota ku yang tercinta kujaga dan kubela, ALLAHU AKBAR. Terhampar sebuah pemandangan yang sedikit berbeda dari hari-hari biasanya. Apa sebab??? Yupz, ternyata hari ini pendaftaran bagi mahasiswa baru yang berhasil menjebloskan diri ke perguruan tinggi ternama di bumi minangkabau ini. Dan lebihnya lagi kampus yang dulu agak sedikit dipandang sebelah mata oleh banyak orang, termasuk umat di ranah bundo ini sendiri. Ada pameo yang beredar dulu kalo ada yang bertanya “ dima kuliah diak?” jika dijawab dengan jawaban seperti ini “ di unand buk.” Maka akan disusul dengan pernyataan “ wah hebat tu!” atau seperti ini “ santiang tu yeh!”, sembari mata berbinar dan berdecak kagum.
Lain halnya jika pertanyaan yang sama dijawab dengan jawaban sebagai berikut, “ awak kuliah di unp nyeh pak.” Maka akan disusul dengan pertanyaan berikut ini..”oo…, dima kampuang ang yuang?”. So seolah-olah yang kuliah di UNP itu cuma orang kampong doing. Eitss tapi jangan salah cuy. Itu sih dulu. Alhamdulillah saya masuk ke unp ini saat paradigma masyarakat sudah berubah. Saat Unp sudah jadi salah satu primadona. Mereka semakin sadar akan penting dan tak kalah hebatnya unp ini. Apalagi sejak ada program sertifikasi guru yang membuat gaji guru meningkat, serta guru-guru zaman sekarang dituntut untuk lebih bersih, peduli dan profesional gituh. Dan orang pun berbondong-bondong ingin jadi guru, tak pelak ini menjadi berkah bagi perguruan yang mengadakan program studi keguruan. Dan unp emang ahlinya untuk hal-hal yang beginian. UNP Termasuk universitas sepuh dan berpengalaman serta teruji dalam mencetak para pendidik generasi bangsa (selain itu juga ada program non keguruan di unp lho).
Rating unp secara nasional pun meningkat dari waktu-ke waktu. Untuk tahun ini saja, berdasar informasi dari dekan kampus biru bahwa untuk penerimaan MIPA terbaik kedua diraih oleh unp (UI nomor 1) dan untuk program studi Pendidikan Matematika tetap jadi favorit utama, secara... terakreditasi A gitu loh. Hmm... narsis mode on.
Oke. Hal yang mau saya ceritakan kali ini adalah laporan pandangan mata yang terekam jelas di memori ini. Karena hal yang terlihat ini sudah lebih kurang 4 kali saya alami. Pengalaman pertama menjadi objek dari kegiatan ini. Dan untuk yang berikutnya yakni sebai subjek atau pelaksana program yang kalangan dakwah kampus nyebutnya dengan amal pelayanan untuk mahasiswa baru. Nah... yo i bro. Ini adalah suasana saat pendaftaran ulang mahasiswa baru yang dinyatakan lulus di unp melalui jalur UMB dan SNMPTN.
Keramaian menyelimuti komplek gedung MKU-BAAK-Puskom unp. Mulai dari Bank nagari, official bank of UNP- coba klo yang jadi rekanan kerja sama unp ini bank syariah, kan lebih ok tuh. Ya kan…. Ayo usulkan ke rector, mau 3x??? Saat ini proses pendaftaran ulang memadukan system IT dan konvensional. Jadi sudah lumayan meminimalisir antrian dan repotnya. Dak seperti dulu yang pos-pos nya banyak. Mulai dari pembayaran spp, ukur jaket, sampai cetak krs. Klo sekarang sih lebih simple dan sederhana, lumayan lah.
Walaupun begitu, tetap saja bagi mahasiswa baru ini merupakan hal yang rumit, apalagi sebagian besar dari mereka berasal dari daerah dan kesini seorand diri atau dengan teman saja. Jelaslah mereka akan pusing dan mengalami kendala, atau minimal mereka perlu waktu yang lama dalam melakukan proses pendaftaran ulang. Dengan adanya kerumitan itulah maka banyak terdapat stand-stand yang dapat melayani mahasiswa baru dalam menjalani proses-proses tersebut. Ada yang bersifat komersil, seperti jasa cuci cetak foto, jasa print dan foto kopi, dll.
Selain itu juga ada nih stand-stand yang didirikan oleh sukarelawan-sukarelawan yang notabenenya adalah mahasiswa senior di kampus ini. Nah ini lah yang jadi sorotan saya kali ini. Standnya di desain sedimikian rupa, ada meja ada kursi, pake spanduk pula. Tujuannya tak lain tak bukan untuk membantu mahasiswa baru secara tulus dan ikhlas. Dan ciri khas khusus bagi sebagian besar stand itu adalah keramahan, senyuman, dan unlimited servis. Para volunteer itu mau menemani langsung sang adik untuk mengurusi tahapan-tahapan pendaftaran. Tak segan-segan terjun langsung kesana-kemari bersama sang adik. Bahkan mencarikan tempat tinggal yang murah dan islami serta kondusif bagi yang belum mendapatkan tempat tinggal di kota ini. Bahkan kabarnya ada nih yang sampe ntraktir minuman segar segala. Okeh ndak tuh.
Spanduk-spanduk yang mereka pasang menunjukkan sambutan kehangatan bagi anggota baru keluarga besar UNP. Seolah ini memupus stigma negative dan paradigma horror terhadap senior. Karena biasanya yang terbayang bagi mahasiswa baru biasanya adalah senior yang galak, judes suka menghardik, sok tegas dan berkuasa, maklum suasana ospek. Apalagi di berbagai kampus pernah diberitakan kekerasan senior terhadap mahasiswa baru. Bahkan ada yang sampai co id cuy….
Demikianlah sebuah potret cinta senior pada juniornya. Berawal dari tidak kenal sama sekali, entah berasal darimana, entah anak siapa, tapi dilandasi dengan keikhlasan dan cita-cita besar untuk menjadikan mereka sebagai simpatisan dakwah dan bahkan kader dakwah itu sendiri,maka kerja ini terus dilanjutkan dari generasi ke generasi. Kami ingin tunjukkan kepada adik2 kami, bahwa di kampus ini kalian punya kakak dan keluarga tempat berbagi suka dan duka, dan semua itu guna meraih keridhoaan Sang Maha Pemilik Kasih Sayang. Wallahu’alam

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More